media pos cendekia

KRIYA KAYU

B. KRIYA KAYU
      Seni ukir kayu merupakan hasil kebudayaan masyarakat yang sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat rumah tangga atau hiasan. Dengan kata lain, seni ukir kayu diciptakan dengan berpedoman pada pola pola budaya masyarakat setempat, sehingga menghasilkan sebuah karya seni yang mencerminkan budaya masyarakat pendukungnya.
Hasil gambar untuk ukir kayu
1. Kriteria Karya Ukir

a. Fungsional
     karya kerajinan ukir adalah karya yang mempunyai nilai fungsi pakai/misalnya meja dan kursi ukir untuk ruang tamu,dan lemari ukir untuk menyimpan pakaian.

b. konstruksi
     adalah sebuah karya kerajinan ukir harus memiliki konstruksi yang kuat dan saling melengkapi antara satu komponen dan komponen lainnya. Dengan kata lain, ukiran adalah daya tarik, sedangkan konstruksi adalah kekuatan fisik dari sebuah karya kerajinan ukir.

c. Estetis
     nilai keindahan dalam karya ukir kayu sangat ditentukan oleh keharmonisan, tata letak, dan irama.

2. jenis karya ukir kayu

a. seni terapan
     adalah karya seni yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. produk terapan seni ukir kayu misalnya benda-benda penghias  ruangan (suvenir) dan mebel ukir.

b. seni murni (fine art)
      adalah karya seni yang diperoses pembuatannya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keindahan. produk seni murni dari kerajinan kayu contohnya patung, relief, atau hiasan dinding.

3. Peralatan Ukir Kayu

a. Pahat ukur
    ada beberapa jenis pahat ukir :

  • pahat pengku (pahat paku)
  • pahat penyilat (pahat lurus)
  • pahat kol (1/2  Bulatan)\
  • pahat pangot (pahat miring)
Hasil gambar untuk ukir kayu
4. teknik mengukir kayu

a. Membuat pola
    sebuah melakukan pengukiran, sebaiknya buatlah desain dari benda yang akan dibuat. desain yang baik harus menampilkan gambar tampak atas, tampak depan, tampak samping, dan tampak persepektif .

b. mengukir kayu
    ada beberap tahapan untuk mengukir kayu . simak penjelasan berikut :

1. nggethaki (memahat garis-gris ukiran)
    tujuan nggethaki adalah menyamakan gambar di atas kertas dengan gambar yang ada di permukaan kayu. karena keterikatan ukuran, proses ini harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti.

2. Dasar 
    adalah membentuk pola ukiran dengan menyesuiakan ciri-ciri dari masing-masing motif, misalnya membuat motif cekung dan motif cembung .

3. Membuka Permukaan Kayu (mbukaki)
    Tahap ini bertujuan untuk menurunkan bagian-bagian gambar ukiran yang di kehendaki menurut besar kecilnya gambar dan tebal tipisnya kayu

4. Nggrabahi
    merupakan kelanjutan dari membuka permukaan kayu (mbukaki), yaitu dengan membentuk ukiran yang belum sempurna sekaligus menentukan dengkal serta timbulnya cekungan daun ukiran.

5. Menghaluskan dan menyempurnakan 
    Setelah pekerjaan selesai, periksa kembali apakah terjadi kejanggalan pada motif atau tidak.

6. Matuti 
    hasil ukiran yang baik tidak lepas dari rancangan desain\ gambar awal.

7. Ngelemahi
    adalah membuat dasaran ukiran sehalus halusnya dengan menghilangkan bekas pahatan yang tidak diperlukan.

8. Mbenangi
    adalah memberi hiasan atau aksen pada daun ukiran.

9. Mecahi
    adalah memberi hiasan pada tepi daun ukiran agar terlihat lebih hidup dan indah.

10. cacah gori
     adalah membuat hiasan /ornamen berbentuk bunga atau buah agar lebih hidup dan enak dipndang

c. Finising (penyelesaian akhir)
     Tahap ini merupakan pekerjaan paling akhir dari keseluruh proses produksi kerajinan kayu .finishing bertujuan untuk meningkatkan nila produk suatu barang, baik nilai keawetan, nilai keindahan , maupun nilai ekoomis. Oleh karena itu, finishing sangat menentukan berhasil tidaknya suatu barang menjadi produk yang baik berkualitas, dan menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut