BAB I
PENDAHULUAN
Undang-undang nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 1 menyatakan
bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktfi mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekkuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat , bangsa dan Negara”. Selanjutnya pasal 3 menegaskan bahwa
pendidikan nasional “berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik aagar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”.
Menururt
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989 “Pendidikan kejuruan
adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam
bidang tertentu”. Sedangkan menurut PP 29 tahun 1990 pasal 1 ayat 3 “Pendidikan
kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan
kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu”.
Sekolah menengah
kejuruan adalah bentuk pendidikan lanjutan yang mengintegrasikan pembelajaran
teori dan praktik. Mengingat hal
tersebut, keberadaan bengkel dan laboratorium praktik untuk Sekolah Menengah
Kejuruan merupakan suatu keharusan dan tidak dapat ditawar. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikian Menengah BAB I pasal
1 ayat 3 mnyatakan bahwa “Pendidikan Menengah Kejuruan adalah pendidikan pada
jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk
melaksanakan jenis pekerjaan tertentu”. Dalam peraturan tersebut tersirat
keharusan peguasaan keterampilan tertentu bagi lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan pada suatu bidang pekerjaan setelah mereka menyelesaikan
pendidikannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan harus
memiliki ruangan khusus untuk pembelajaran penguasaan keterampilan, dalam hal
ini bengkel dan laboratorium.
Pengembangan pendidikan kejuruan dilandasi oleh aliran
filosofi eksistensialisme, esensiallisme,
dan pragmatism (Djojonegoro; 1998: 34 dan
Miller dalam Stroom,1996). Pandangan aliran essensialisme
dalam pendidikan melibatkan pembelajran dasar keterampilan, seni dan ilmu
pengetahuan yang telah dikembangkan di masa lalu. Aliran eksistensialisme berpandangan bahwa manusia memiliki kebebasan
memilih sesuai dengan tujuan hidupnya dan memiliki tanggung jawab dalam
menentukan bagimana hidupnya kelak. Sedangkan aliran filosofi pragmatism yang dikemukakan oleh john
Deway (1809-1882) yang mengajarkan bahwa hidup di dunia ini merupakan suatu
proses dimulai dari tingkatan terendah dan berkembang maju dan meningkat.
Belajar harus lebih banyak difokuskan melalui tindakan daripada melalui buku.
Merujuk dari beberapa pandangan aliran filosofi tersebut, dan juga karakteristik
pendidikan kejuruan yang lebih
menonjolkan kemampuan keterampilan yang diperoleh dari pengalaman
belajar praktik, maka filosofi yang
mendasari pendidikan kejuruan adalah pragmatism
yang dikemukakan oleh John Deway.
Sejalan dengan hal tersebut, maka pendidikan kejuruan
membutuhkan biaya operasional yang lebih besar dibandingkan dengan satuan
pendidikan lainnya. Untuk itu dibutuhkan berbagai sumber dana yang bisa
membantu menunjang pembiayaan yang tergolong besar tersebut. Selain itu juga
perlu pola pengelolaan dana yang baik sehingga mampu mencukupi besarnya biaya
yang dibutuhkan.
Menurut
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 129a/u/2004
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan (SPM) untuk SMK Pasal 4
ayat 2 (Keputusan Menteri, 2004:5) yang salah satu menjelaskan bahwa 90%
sekolah harus memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar
teknis yang ditetapkan secara nasional.
Kualifikasi
lulusan yang kompeten dapat terbentuk apabila sarana dan prasarana dapat
tersedia dengan baik. Ketersediaan ini harus sesuai dengan standar yang sudah
diberikan oleh Pemerintah. Permendiknas Nomor 40 tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana untuk
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) pasal 4
(Peraturan Menteri, 2008:4) dijelaskan bahwa Penyelenggaraan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) wajib menerapkan standar sarana dan
prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini, selambat-lambatnya 5 (lima)
tahun setelah Peraturan Menteri ini ditetapkan
Pengadaan
suatu bengkel dan laboratorium, lebih dari pada sekedar mendirikan bangunan
sebagaimana membangun sebuah ruangan pembelajaran teori. Perancangan yang
matang dengan memperhatikan kemungkinan restrukturisasi ruangan merupakan hal
yang cukup memerlukan pemikiran, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang bergerak dengan cepat, sehingga ruangan bengkel dan laboratorium
dapat dengan mudah diatur kembali jika mendapat peralatan baru.
Dalam merencanakan dan mengembangkan fasilitas yang
dibutuhkan di SMK harus memperhatikan beberapa faktor Penentu
Perencanaan & Pengembangan Fasilitas (soenarto, 2012)
seperti di bawah ini :
1. Tujuan
kurikulum
2. Pembelajaran
3. Jenis dan jumlah ruang yang diperlukan
4. Jumlah
siswa yang akan dilayani
5. Jumlah, ukuran ruang, dan layout laboratorium
6. Jenis
dan jumlah perabot rumah tangga (furniture) yang diperlukan, dan
7. Jenis dan jumlah alat, equipment, tools,
dan bahan yang diperlukan.
Program Keahlian Multimedia
secara umum mengacu
pada isi Undang Undang
Sistem Pendidikan Nasional
( UUSPN ) pasal 3
mengenai tujuan Pendidikan Nasional dan
penjelasan pasal 15
yang menyebutkan bahwa
pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja
dalam bidang tertentu. Secara khusus
tujuan Program Keahlian Multimedia adalah membekali peserta
didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap agar
kompeten: (a) mengoperasikan software dan
periferal digital illustration, digital imaging , dan web design; (b) mengoperasikan
software dan periferal multimedia,
presentation,2D animation ,dan 3D
animation; (c) mengoperasikan
software dan periferal
digital audio , digital video ,
dan visual effects
Mengacu pada tujuan
dari program keahlian multimedia tersebut di atas maka bengkel/laboratorium
yang diperlukan oleh program keahlian multimedia sebagai sarana belajar siswa
adalah minimal terdiri dari : (1) Ruang Pengembangan software, (2) Area / Ruang praktek rekam suara dan video, (3) Ruang
perawatan dan perbaikan.
Bengkel dan
laboratorium berbeda dengan ruang belajar teori, yang sudah cukup dengan
tersedianya papan tulis, meja dan kursi guru dan siswa, lemari penyimpanan ATK
dan bahan pembelajaran, dan ventilasi udara dan pencahayaan alami dan
buatan. Lebih dari itu diperlukan
beberapa sarana pendukung antara lain, tempat demonstrasi guru, tempat praktik
siswa, alat – alat dan bahan praktikum, ruang penyimpanan alat dan bahan,
sarana air bersih, ruang toolman, ruang administrasi, proyektor, sarana K3, dan
pada pekerjaan tertentu akan memerlukan sistem pengaturan sirkulasi udara yang
memadai.
Bentuk dan ukuran
ruangan dari bengkel dan laboratorium juga akan berbeda dari pada ruangan
teori, mengingat didalamnya mungkin terdapat beberapa mesin yang besar, yang
memerlukan ruang kosong antara, sesuai dengan yang dipersyaratkan pada standar
keamanan penggunaan peralatan tersebut. Kemungkinan munculnya polusi udara dan
suara pada bengkel dan laboratorium,
menyebabkan ruangan tersebut diharuskan memiliki sistem pengalir udara paksa,
dan peredam suara. Perlu pula pemasangan tanda peringatan untuk menggunakan
peralatan kesalamatan kerja, mengingat kemungkinan adanya aktifitas praktikum
yang menimbulkan resiko bahaya tertentu, seperti radiasi dan polusi pada
pekerjaan pengelasan. Ukuran ruangan yang cukup besar, menyebabkan pencahayaan
alami pada suatu bengkel atau laboratorium menjadi tidak memadai, sehingga
diharuskan tersedia penerangan buatan. Pada pekerjaan tertentu, yang memerlukan
ketelitian, akan diperlukan penerangan langsung pada objek pekerjaannya.
Tabung pemadam
kebakaran, juga harus disediakan dan ditempat yang mudah dijangkau. Jenis bahan
pemadam harus dipilih dan disesuaikan dengan jenis bahan yang terbakar,
sehingga tujuan dari pemadaman dapat tercapai. Selain dari itu, Guru praktik
dan toolman, harus mahir menggunakan sarana pemadam kebakaran tersebut.
A.
Dasar
Perencanaan Bengkel/Laboratorium
Dengan memperhatikan
hal-hal tersebut, maka diperlukan perencanaan yang sangat baik dan matang untuk
mendirikan sebuah bengkel dan laboratorium, sehingga penggunaan sumber daya dan
biaya dapat dioptimalkan dengan hasil yang memuaskan.
Menurut Depdikbud (1981) bengkel
kerja praktik yang baik harus memenuhi
ketentuan:
1. Kesempurnaan dari semua faktor yang berpengaruh
terhadap tata letak bengkel;
2. Pemanfaatan mesin, tenaga kerja (personel)
dan ruang bengkel;
3. Pengaturan tata letak yang memudahkan pelayanan (fleksibel);
4. Dapat berlaku bagi rencana perubahan produk;
5. Jarak yang paling pendek untuk gerak penyediaan dan
pekerjaan;
6. Keteraturan, kebersihan bengkel; dan
7. Keselamatan kerja dan lingkungan
PP No. 5 Pokok-pokok Organisasi Universitas:
1. Pasal 27: “Laboratorium/Studio adalah sarana penunjang
Jurusan dalam satu atau sebagian ilmu, teknologi atau seni pada bidang studi
tertenu”.
2. Pasal 28: “ Laboratorium/Studio dipimpin oleh seorang
guru besar atau tenaga pengajar yang keahliannya telah memenuhi persyaratan
sesuai dengan cabang ilmu, teknologi, dan seni tertentu dan bertanggungjawab
langsung kepada ketua Jurusan.
3. Bengkel kerja (worshop) adalah tempat dilaksanakannya aktivitas proses
belajar mengajar berkaitan dengan pembuatan dan perbaikan perkakas (equipment)
dan alat (tools) (Webster’s World Dictionary, 1980).
Jenis Ruangan minimal yang
diperlukan yaitu :
1. Ruang kerja pokok: kelas, laboratorium, bengkel,
studio, sanggar,
2. Ruang pendukung,
3. Ruang lalu-lintas
(mobilitas),
4. Ruang penyimpanan atau
gudang,
5. Ruang desain dan
6. Pusat sumber informasi
Selain
itu juga dalam mementukan jumlah ruangan yang dibutuhkan adalah dengan
menggunakan rumus berikut :
Efr =
efisiensi pemakaian ruangan
K = Jumlah kelas/ rombongan belajar
R = Jumlah ruangan yang tersedia
Wp = lama pemakaian (jumlah jam pelajaran terbesar)
Ws =
lama waktu tersedia (jumlah
jam/minggu)
Untuk
menentukan jumlah run=angan harus memperhatikan hal-hal berikut :
•
Jumlah
jam perminggu pelaksanaan praktek
•
Jumlah
kelas atau kelompok mahasiswa/siswa
yang melakukan praktek.
•
Efisiensi
penggunaan ruangan (Efr): berbanding
lurus dengan banyaknya rombongan belajar, dan
berbanding terbalik dengan jumlah ruangan yang tersedia
Ruang kerja
pokok (main work area) Adalah ruang yang
dipakai unt kegiatan pembelajaran teori dan praktek; tanpa
adanya ruang ini KBM tidak dapat terlaksana. Ruang pokok: kelas, laboratorium, bengkel Ruang kerja pokok
meliputi:
a.
ruang
penempatan meja dan kursi,
b.
perkakas
(tools),
c.
mesin,
dan
d.
ruang
pelayanan.
Ruang kerja pokok harus baik, memenuhi persyaratan:
a.
bentuknya
persegi panjang,
b.
perbandingan panjang dan lebar adalah 3 : 1,5 – 2
c.
ruang
bentuk L dan T kurang baik, jika mungkin dihindari
Luas ruangan harus terpenuhi ukuran minimumnya, agar pelaksanaan
praktek dapat berjalan dengan lancar.Aspek keselamatan kerja perlu dipertimbangkan Aspek efisiensi pemakaian ruangan. Jika lebih luas dari batas ketentuan maksimum, penggunaan ruang tidak efisien
Rtt = Rs x
Js + Rp + Rm
Rtt = luas ruangan total yang diperlukan
Rs = luas
ruangan yang diperlukan setiap siswa
Js = jumlah
siswa dalam kelas (rombel)
Rp = ruangan
penyimpanan perkakas
Rm = ruangan
mobilitas
Program keahlian multimedia merupakan salah satu program keahlian dalam
satuan pendidikan sekolah menengah kejuruan yang termmasuk pada bidang keahlian
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kompetensi utama yang harus dimiliki
oleh siswa program keahlian multimedia adalah pengembangan software, serta
pengolahan audio video untuk menjadi produk multimedia. Untuk mencapai tujuan
tersebut tentunya diperlukan fasilitas pembelajaran yang memadai sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
B. Standar Sarana dan
Prasarana
Standar Minimal Sarana dan Prasarana Laboratorium Program Keahlian
Multimedia untuk dapat dikatakan bengkel dapat digunakan dengan layak, maka
harus memenuhi standar-standar yang
telah ditetapkan. Berdasarkan Permen 40 tahun 2008 tentang Standar Sarana dan
Prasarana SMK.
Perencanaan laboratorium pada keahlian multimedia harus sesuai dengan
standar minimal yang disyaratkan oleh peraturan menteri tersebut. Ruang praktik
Program Keahlian Multimedia berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran: mengembangkan basis data, animasi, web desain dan program web.
software digital audio video, operasional pembuatan grafis, perekaman gambar
dan suara. Dari ketiga kegiatan praktikum pada kompetensi keahlian multimedia,
maka dibutuhkan minimal 3 ruang praktikum, yaitu: Ruang praktik pengembangan
software, Area kerja/studio rekam gambar dan suara, serta ruang perawatan dan
perbaikan. Selain ketiga ruang praktikum tersebut, diperlukan ruang teori,
ruang instruktur dan gudang (penyimpanan). Ruang
praktik Program Keahlian Multimedia berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran: mengembangkan basis data, animasi, web desain dan program web.
software digital audio video,
operasional pembuatan grafis, perekaman gambar dan suara.
Luas minimum Ruang
praktik Program Keahlian Multimedia adalah 208 m² untuk menampung 32 peserta
didik, yang meliputi: ruang praktik pengembangan perangkat lunak (software) 64 m², area kerja/studio rekam gambar dan
suara 48 m², ruang perawatan dan perbaikan 48 m², ruang penyimpanan dan
instruktur 48 m².
Selain ruang pembelajaran khusus (berupa bengkel/Laboratorium) program
keahlian multimedia juga memerlukan ruang pembelajaran umum yang terdiri dari :
1.
Ruang Kelas
Ruang kelas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran teori, praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus,
atau praktik dengan alat khusus yang mudah dihadirkan. Jumlah minimum ruang
kelas adalah 60% dari jumlah rombongan belajar. Kapasitas maksimum ruang kelas
adalah 32 peserta didik. Rasio minimum luas ruang kelas adalah 2 m2 peserta
didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 16 orang, luas
minimum ruang kelas adalah 32 m2..Lebar minimum ruang kelas adalah 4
m.
Ruang kelas dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada
Tabel 1.1.1.
No
|
Jenis
|
Rasio
|
Deskripsi
|
1
|
Perabot
|
|
|
1.1
|
Kursi Peserta Didik
|
1 buah/peserta
|
Kuat, Stabil, aman, dan
mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.
Desain dudukan dan
sandaran membuat peserta didik nyaman belajar
|
1.2
|
Meja Peserta Didik
|
1 buah/peserta
|
Kuat, Stabil, aman, dan
mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk belajar dengan nyaman.
Desain memungkinkan kaki
peserta didik masuk dengan leluasa di bawah meja
|
1.3
|
Kursi Guru
|
1 buah/guru
|
Kuat, Stabil, aman, dan
mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.
Desain dudukan dan
sandaran membuat peserta didik nyaman belajar
|
1.4
|
Meja Guru
|
1 buah/guru
|
Kuat, Stabil, aman, dan
mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.
|
2.
Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan
peserta didik dan guru memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka
dengan membaca, mengamati, mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola
perpustakaan. Luas minimum ruang perpustakaan adalah 96 m2. Lebar
minimum ruang perpustakaan adalah 8 m. Ruang perpustakaan terletak di kelompok
ruang kelas. Ruang perpustakaan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada
Tabel 1.2.1.
No
|
Jenis
|
Rasio
|
Deskripsi
|
1
|
Buku
|
|
|
1.1
|
Buku Teks Pelajaran
|
1 eksemplar/peserta
mata pelajaran
bersangkutan, ditambah 4 eksemplar/mata
pelajaran/sekolah
|
Termasuk dalam daftar buku
teks
pelajaran yang ditetapkan
oleh
Mendiknas dan daftar buku
teks
muatan lokal yang
ditetapkan oleh
Gubernur atau
Bupati/Walikota
|
1.2
|
Buku Panduan Pendidik
|
1 eksemplar/guru mata
pelajaran bersangkutan,ditambah
2 eksemplar/mata
pelajaran/sekolah
|
|
1.3
|
Buku Pengayaan
|
75 % non fiksi
25 % fiksi
|
Total buku per sekolah
minimum:
a. 1.000 eksemplar untuk 6
rombongan belajar, minimum
terdiri dari 820 judul,
b. 1.500 eksemplar untuk
7-12
rombongan belajar, minimum
terdiri dari 850 judul,
c. 2000 eksemplar untuk
13-18
rombongan belajar, minimum
terdiri dari 900 judul,
d. 2.500 eksemplar untuk
lebih dari 18
rombongan belajar, minimum
terdiri dari 1.000 judul.
|
1.4
|
Buku referensi
|
30
judul/sekolah
|
Sekurang-kurangnya
meliputi kamus
Besar Bahasa Indonesia,
kamus
Bahasa Inggris, kamus
bahasa asing
lainnya, ensiklopedi, buku
statistik
daerah, buku telepon, buku
undangundang dan peraturan, dan kitab suci.
|
1.5
|
Sumber belajar lain
|
30
judul/sekolah
|
Sekurang-kurangnya
meliputi
majalah, surat kabar,
globe, peta, CD
pembelajaran, situs web,
dan
alat peraga matematika
|
2
|
Perabot
|
||
2.1
|
Rak Buku
|
1 set/sekolah
|
Kuat, stabil, dan aman.
Dapat menampung seluruh
koleksi
dengan baik.
Memungkinkan peserta didik
menjangkau koleksi buku
dengan
mudah
|
2.2
|
Rak Majalah
|
1 buah/sekolah
|
Kuat, stabil, dan aman.
Dapat menampung seluruh
koleksi
majalah.
Memungkinkan peserta didik
menjangkau koleksi majalah
dengan
mudah
|
2.3.
|
Rak Surat kabar
|
1 buah/sekolah
|
Kuat, stabil, dan aman.
Dapat menampung seluruh
koleksi
majalah.
Memungkinkan peserta didik
menjangkau koleksi majalah
dengan
mudah
|
2.4
|
Meja Baca
|
15 buah/sekolah
|
Kuat, stabil, aman, dan
mudah dipindahkan oleh peserta didik. Desain memungkinkan kaki peserta didik
masuk dengan leluasa ke bawah meja.
|
2.5
|
Kursi Baca
|
15 buah/sekolah
|
Kuat, stabil, aman, dan
mudah
dipindahkan oleh peserta
didik.
Desain dudukan dan
sandaran
membuat peserta didik
nyaman
belajar
|
2.6
|
Kursi Kerja
|
1 buah/petugas
|
Kuat, stabil, dan aman.
Ukuran memadai untuk
bekerja
dengan nyaman
|
2.7
|
Meja kerja/sirkulasi
|
1 buah/petugas
|
Kuat, stabil, aman, dan
mudah
dipindahkan.
Ukuran memadai untuk
bekerja
dengan nyaman
|
2.8
|
Lemari catalog
|
1 buah/sekolah
|
Kuat, stabil, dan aman.
Cukup untuk menyimpan
kartu-kartu
katalog. Lemari katalog
dapat diganti
dengan meja untuk
menempatkan
katalog
|
2.9
|
Lemari
|
1 buah/sekolah
|
Kuat, stabil, dan aman.
Dapat dikunci dan ukuran
memadai
untuk menampung seluruh
peralatan
untuk pengelolaan
perpustakaan
|
2.10
|
Lemari/Rak simpan Tas
|
4 buah/sekolah
|
Kuat, stabil, dan aman.
Dapat dikunci dan ukuran
memadai untuk menyimpan tas peserta didik
|
2.11
|
Papan Pengumuman
|
1 buah/sekolah
|
Kuat, stabil, dan aman.
Ukuran minimum 1 m2
.
|
2.12
|
Meja Multimedia
|
1 buah/sekolah
|
Kuat, stabil, dan aman.
Ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan multimedia.
|
3
|
Media
Pendidikan
|
|
|
3.1
|
Peralatan
multimedia
|
1 set/sekolah
|
Sekurang-kurangnya terdiri
dari 1 set komputer (CPU, monitor minimum 15 inci, printer), TV, radio, dan
pemutar VCD/DVD.
|
4
|
Perlengkapan
lain
|
|
|
4.1
|
BUku Inventaris
|
1 buah/sekolah
|
|
4.2
|
Kotak Kontak
|
4 buah/ruangan
|
Untuk mendukung
operasionalisasi
peralatan yang memerlukan
daya
listrik.
|
4.3
|
Jam dinding
|
1 buah /ruangam
|
|
4.4
|
Tempat Sampah
|
1 buah/ruangan
|
|
3.
Laboratorium Fisika
Ruang laboratorium fisika berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika secara praktik yang memerlukan
peralatan khusus. Ruang laboratorium fisika dapat menampung minimum setengah
rombongan belajar. Rasio minimum ruang laboratorium fisika adalah 3 m2/peserta
didik. Luas minimum ruang laboratorium adalah 64 m2 termasuk luas ruang
penyimpanan dan persiapan 16 m2 Lebar
minimum ruang laboratorium fisika adalah 8 m. Ruang laboratorium fisika
dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 13.1.
No
|
Jenis
|
Rasio
|
Deskripsi
|
1
|
Perabot
|
|
|
1.1
|
Kursi Peserta Didik
|
1 buah/peserta didik
|
Kuat, Stabil, aman, dan
mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.
Desain dudukan dan
sandaran membuat peserta didik nyaman belajar
|
1.2
|
Meja Kerja
|
1 buah/ 4 peserta didik
|
Kuat, Stabil, aman, dan
mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk belajar dengan nyaman.
Desain memungkinkan kaki
peserta didik masuk dengan leluasa di bawah meja
|
1.3
|
Kursi Guru
|
1 buah/guru
|
Kuat, Stabil, aman, dan
mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.
Desain dudukan dan
sandaran membuat peserta didik nyaman belajar
|
1.4
|
Meja Guru
|
1 buah/guru
|
Kuat, Stabil, aman, dan
mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.
|
1.5
|
Meja Demonstrasi
|
1 buah/lab
|
Kuat,
stabil, dan aman. Ukuran meja memungkinkan untuk melakukan demonstrasi dan
menampung peralatan dan bahan yang diperlukan.
Tinggi
meja memungkinkan seluruh
peserta
didik dapat mengamati percobaan yang didemonstrasikan
|
1.6
|
Meja Persiapan
|
1
buah/lab
|
Kuat, stabil, dan aman.
Ukuran memadai untuk
menyiapkan
materi percobaan.
|
1.7
|
Lemari Alat
|
1
buah/lab
|
Kuat, stabil, dan aman.
Tertutup dan dapat
dikunci.
Ukuran memadai untuk
menampung
semua alat
|
1.8
|
Lemari Bahan
|
1
buah/lab
|
Kuat, stabil, dan aman.
Tertutup dan dapat
dikunci.
Ukuran memadai untuk
menampung
semua bahan dan tidak
mudah berkarat.
|
1.9
|
Bak Cuci
|
1
buah/
2
kelompok,
ditambah
1
buah di
ruang
persiapan
|
Tersedia air bersih dalam
jumlah
memadai.
|
2
|
Peralatan
Pendidikan
|
|
|
2.1
|
Bahan
dan Alat Ukur Dasar
|
|
|
2.1.1
|
Mistar
|
4
buah/lab
|
Panjang minimum 50 cm,
skala terkecil 1 mm
|
2.1.2
|
Rol Meter
|
4
buah/lab
|
Panjang minimum 5 m,
skala terkecil 1 mm.
|
2.1.3
|
Jangka Sorong
|
4
buah/lab
|
Ketelitian 0,1 mm
|
2.1.4
|
Mikrometer
|
4
buah/lab
|
Ketelitian 0,01 mm
|
2.1.5
|
Kubus massa sama
|
4
buah/lab
|
Massa 100 g (2%),
4 jenis bahan.
|
2.1.6
|
Silinder massa sama
|
4
buah/lab
|
Massa 100 g (2%),
4 jenis bahan.
|
2.1.7
|
Plat
|
4
buah/lab
|
Terdapat kail penggantung,
bahan logam 4 jenis.
|
2.1.8
|
Beban Bercelah
|
10
buah/lab
|
Massa antara 5-20 g,
minimum 2 nilai massa,
terdapat fasilitas
pengait.
|
2.1.9
|
Neraca
|
1
buah/lab
|
Ketelitian 10 mg
|
2.1.10
|
Pegas
|
4
buah/lab
|
Bahan baja pegas,
minimum 3 jenis
|
2.1.11
|
Dinamometer
(pegas presisi)
|
4
buah/lab
|
Ketelitian 0,1 N/cm.
|
2.1.12
|
Gelas Ukur
|
4
buah/lab
|
Bahan borosilikat.
Volume antara 100-1000 ml
|
2.1.13
|
Stopwatch
|
4
buah/lab
|
Ketelitian 0,2 detik
|
2.1.14
|
Termometer
|
4
buah/lab
|
Tersedia benang
penggantung.
Batas ukur 10-110 oC.
|
2.1.15
|
Gelas Bleaker
|
4
buah/lab
|
Bahan borosilikat.
Volume antara 100-1000 ml,
terdapat
tiga variasi volume.
|
2.1.16
|
Garputala
|
4
buah/lab
|
Bahan baja.
Minimum 3 variasi
frekuensi
|
2.1.17
|
Multimeter AC/DC 10 kilo
ohm/volt
|
4
buah/lab
|
Dapat mengukur tegangan,
arus dan
hambatan. Batas ukur arus
minimum
100 mA-5 A. Batas minimum
ukur tegangan untuk DC 100 mV-50 V.
Batas minimum ukur
tegangan untuk AC 0-250 V.
|
2.1.18
|
Kotak potensiometer
|
4
buah/lab
|
Disipasi maksimum 5 watt.
Ukuran hambatan 50 Ohm
|
4
|
Perlengkapan
lain
|
|
|
4.1
|
ALat Pemadam Kebakaran
|
1 buah/lab
|
Mudah dioperasikan.
|
4.2
|
Kotak Kontak
|
8 buah/lab
|
Untuk mendukung
operasionalisasi
peralatan yang memerlukan
daya
listrik.
|
4.3
|
Jam dinding
|
1 buah /lab
|
|
4.4
|
Tempat Sampah
|
1 buah/lab
|
|
4.15
|
Peralatan P3K
|
1 buah/lab
|
Terdiri dari kotak P3K dan
isinya tidak kadaluarsa termasuk obat P3K untuk luka bakar dan luka terbuka.
|
4.
Laboratorium Kimia
Ruang laboratorium kimia berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran kimia secara praktik yang memerlukan
peralatan khusus. Ruang laboratorium kimia dapat menampung minimum setengah
rombongan belajar. Rasio minimum ruang laboratorium kimia adalah 3 m2/peserta
didik. Luas minimum ruang laboratorium adalah 64 m2 termasuk luas
ruang penyimpanan dan persiapan 16m2. Lebar minimum ruang laboratorium
kimia adalah 8 m.
5.
Ruang Laboratorium Bahasa
Ruang laboratorium bahasa berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan pembelajaran mengembangkan keterampilan berbahasa
asing. Ruang laboratorium bahasa dapat menampung minimum setengah rombongan
belajar.Rasio minimum ruang laboratorium bahasa adalah 3 m2/peserta
didik. Luas minimum ruang laboratorium adalah 64 m2. Lebar minimum
ruang laboratorium bahasa adalah 8 m.
Selain
5 ruangan umum di atas, juga diperlukan ruang penunjang berupa ruang pimpinan
ketua program keahlian, ruang teknisi,, ruang guru, ruang mushola/tempat
ibadah/ ruang UKS/P3K, ruang konseling, Gudang, ruang istirahat, dan
toilet/jamban.
1.
Ruang Pimpinan/Ketua Program
keahlian
Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat
melakukan kegiatan pengelolaan Program Keahlian, pertemuan dengan sejumlah
kecil guru, orang tua murid, unsur komite sekolah/majelis madrasah, petugas
dinas pendidikan, atau tamu lainnya. Luas minimum ruang pimpinan adalah 18 m2
dan lebar minimum adalah 3 m. Ruang pimpinan mudah diakses oleh tamu.
2.
Ruang Guru
Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru
bekerja dan istirahat serta menerima tamu, baik peserta didik maupun tamu
lainnya. Rasio minimum luas ruang guru adalah 4 m2/pendidik dan luas minimum
adalah 56 m2. Ruang guru mudah dicapai dari halaman SMK/MAK ataupun dari luar
lingkungan SMK/MAK.
3.
Ruang Mushola/Tempat Ibadah
Tempat beribadah berfungsi sebagai
tempat warga Program keahlian multimedia melakukan ibadah yang diwajibkan oleh
agama masing-masing pada waktu sekolah. luas minimum adalah 24 m2
4.
Ruang Konseling
Ruang konseling berfungsi sebagai tempat
peserta didik mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan
pengembangan pribadi, sosial, belajar, karir, dan bursa kerja. Luas minimum
ruang konseling adalah 12 m2. Ruang konseling dapat memberikan kenyamanan
suasana dan menjamin privasi peserta didik.
5.
Ruang UKS/P3K
Ruang UKS berfungsi sebagai tempat untuk
penanganan dini peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan. Luas minimum
ruang UKS adalah 12 m2.
6.
Ruang Toilet/Jamban
Jamban berfungsi sebagai tempat buang
air besar dan/atau kecil. Minimum terdapat 1 unit jamban untuk peserta didik
pria, 1 unit jamban untuk peserta didik wanita, dan 1 unit jamban untuk guru.
Jumlah minimum jamban adalah 3 unit. Luas minimum 1 unit jamban adalah 2 m2.
Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan.
Tersedia air bersih di setiap unit jamban.
7.
Ruang Gudang
Gudang berfungsi sebagai tempat
menyimpan peralatan dan bahan pembelajaran yang belum dimanfaatkan. Luas
minimum gudang adalah 24 m2. Gudang dapat dikunci.
8.
Ruang Sirkulasi
Ruang sirkulasi horizontal berfungsi
sebagai tempat penghubung antar ruang dalam bangunan SMK/MAK dan sebagai tempat
berlangsungnya kegiatan bermain dan interaksi sosial peserta didik di luar jam
pelajaran, terutama pada saat hujan ketika tidak memungkinkan kegiatan-kegiatan
tersebut berlangsung di halaman SMK/MAK. Ruang sirkulasi horizontal berupa
koridor yang menghubungkan ruang-ruang di dalam bangunan SMK/MAK dengan luas
minimum adalah 30% dari luas total seluruh ruang pada bangunan, lebar minimum
adalah 1,8 m, dan tinggi minimum adalah 2,5 m. Ruang sirkulasi horizontal dapat
menghubungkan ruang-ruang dengan baik, beratap, serta mendapat pencahayaan dan
penghawaan yang cukup. Koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan
bertingkat dilengkapi pagar pengaman dengan tinggi 90-110 cm. Bangunan
bertingkat dilengkapi tangga. Bangunan bertingkat dengan panjang lebih dari 30
m dilengkapi minimum dua buah tangga. Jarak tempuh terjauh untuk mencapai
tangga pada bangunan bertingkat tidak lebih dari 25 m. Lebar minimum tangga
adalah 1,8 m, tinggi maksimum anak tangga adalah 17 cm, lebar anak tangga
adalah 25-30 cm, dan dilengkapi pegangan tangan yang kokoh dengan tinggi 85-90
cm. Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga harus dilengkapi bordes
dengan lebar minimum sama dengan lebar tangga. Ruang sirkulasi vertikal
dilengkapi pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
Terdapat
beberapa standar ukuran dalam merencanakan bengkel, antara lain sebagai
berikut:
Standar area
bengkel/Laboratorium:
No.
|
Fasilitas
|
Standart
|
1
|
Minimum tinggi langit-langit
|
4 meter
|
2
|
Minimum lebar bengkel
|
10 meter
|
3
|
Minimum perbandingan lebar dan
panjang
|
1 : 1½
|
4
|
Maximum perbandingan lebar dan
panjang bengkel
|
1 : 2
|
5
|
Minimum luas area lantai untuk
tiap siswa
|
5 meter2
|
Standar ukuran pintu:
No.
|
Fasilitas
|
Standart
|
1
|
Lebar
pintu keluar ke ruang lain / kantor
|
1,5
meter
|
2
|
Lebar
pintu utama
|
2,4
meter
|
3
|
Jenis
pintu utama
|
Overhead/
rolingdoor
|
4
|
Bahan
pintu utama
|
matal
|
Standar kenyamanan pemandangan dan pencahayaan
No.
|
Fasilitas
|
Standart
|
1
|
Luas
jendela bengkel
|
25%
luas bengkel
|
2
|
Susunan
jendela bengkel
|
Berjajar
pada dinding
|
3
|
Tinggi
bagian atas jendela
|
Sampai
langit-langit
|
4
|
Kaca
jendela
|
Tembus
pandang
|
5
|
Pengaturan
cahaya
|
Dengan
panghalang cahaya ruangan
|
6
|
System
penerangan umum
|
Cahya
tidak langsung 25% arah keatas, 75% arah ke bawah
|
7
|
Nilai
pemantulan cahaya dari langit-langit
|
Minimum
80%, maximum 90%
|
Garis besar perencanaan Lab/Bengkel, terdapat beberapa hal penting yang
harus diperhatikan adalah:
1.
Jenis
mesin/perlatan yang akan dipakai praktek
2.
Jumlah
siswa
3. Hal-hal lain yang berkaitan dengan desai bengkel
kerja/lab adalah Pintu utama harus besar Letak mesin/peralatan yang sifatnya
besarSarana untuk alat angkut dan alat angkatPerlu ada alat angkut Jarak
mesin/peralatan Kondisi lingkungan ruang praktek Posisi gudang Masalah safety Ruang
control kualitas Ruang/lokasi untuk kegiatan penunjang praktek Ruang keperluan
guru Bahan/material baku untuk bangunan Perlu ada taman
Persyaratan pokok Laboratorium Multimedia adalah :
1. Panas (heat). Panas (heat) memberikan
efek terhadap perubahan temperature ruangan (22°C).
2. Pencahayaan (lighting) efek radiasi cahaya,
iluminasi cahaya, akan memberikan dampak terhadap proses belajar praktik (500
lux).
3.
Penerangan
merupakan faktor penting untuk mendukung pelaksanaan aktivitas praktek di
laboratorium.
4. Penerangan dapat
dicapai dengan dua cara: Penerangan
alami, didapat langsung dari mata hari. Waktu siang, intensitas cahaya mata
hari 400 –1200
Penerangan buatan, diperoleh dari sumber listrik
5. Kebutuhan cahaya untuk tempat kerja:
·
Ruangan Gambar
200
·
Ruang otomotif
150
·
Ruang Kerja metal
150
·
Ruang Kerja Kayu
150
·
Ruang craft
(keterampilan) 200
·
Ruang listrik dan
elektronika 200
6. Bunyi, suara, dan kebisingan (noise) merupakan aspek
penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan PBM (70 -140 decibels )
7. Warna (color) memberi dampak terhadap refleksi cahaya
yang ditimbulkan.
8. Tata
letak bengkel kerja praktik harus dijabarkan dari konsep pedagogik.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembangunan sebuah
bengkel dan laboratorium memerlukan
biaya yang besar dengan perencanaan yang matang, meliputi pengadaan
ruangan/gedung dan pengadaan peralatan pembelajaran, baik teori maupun praktik.
Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana praktek sekolah menengah kejuruan
harus mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 40 Tahun 2008
tentang Standar Sarana dan Prasarana SMK.
Dalam makalah hanya pembahasannya dibatasi hanya pada perencanaan Ruang
pembelajaran Khusus (Ruang Praktek) Program Keahlian Multimedia.
Aturan mengenai
standar sarana dan prasarana yan harus dioenuhi oleh setiap program keahlian di
SMK mengacu pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 tahun 2008
Peraturan ini memuat standar minimal untuk ruang laboratorium Multimedia yaitu:
(1) Luas ruang laboratorium komputer;
(2) Rasio per peserta didik; (3) Daya tampung ruang; (4) Luas ruang
penyimpanan dan instruktur; (5) Perabot ruang laboratorium komputer; (6) Media
pendidikan di ruang laboratorium komputer, dan (7) Perlengkapan ruang
laboratorium Multimedia
Luas minimum Ruang
praktik Program Keahlian Multimedia adalah
208 m² untuk menampung 32 peserta didik, yang meliputi: ruang praktik
pengembangan perangkat lunak (software) 64 m², area kerja/studio rekam gambar
dan suara 48 m², ruang perawatan dan perbaikan 48 m²,
ruang penyimpanan dan instruktur 48 m² (Permendiknas, 2008:81).
A. DESAIN LAYOUT RUANG LABORATORIUM MULTIMEDIA
1. Denah/Layout Laboratorium Multimedia
Gambar
1. Desain Ruang Program Keahliam Multimedia secara keseluruhan
Berdasarkan standar minimum ruang
praktik / laboratorium Multimedia yang disyaratkan oleh kemendiknas, dapat
diketahui bahwa apabila untuk type Sekolah B atau dalam satu kelas memiliki 20
peserta didik harus memiliki luas bangunan minimal adalah 368 m². Ukuran tersebut meliputi: ruang
praktik pengembangan perangkat lunak (software)
80 m², area kerja/studio rekam gambar dan suara 120 m², ruang perawatan dan perbaikan 120 m²,
ruang penyimpanan dan instruktur 48 m². Luas bangunan tersebut
dikarenakan ada 3 rombel yang mana masing-masing menggunakan ruangan tersebut.
1. Layout Praktek Pengembangan Software
•
Luas ruangan harus terpenuhi ukuran minimumnya, agar pelaksanaan praktek dapat berjalan
dengan lancar. Luas
minimal ruang laboratorium praktek pengembangan software adalah 48 m2,
dengan kapasitas minimal 16 orang dan lebar 8m. untuk ruangan praktek
pengembangan software di atas memiliki ukuran sebesar 18 m x 8 m, untuk
kapasitas 20 siswa.
•
Aspek keselamatan kerja perlu dipertimbangkan
•
Aspek efisiensi
pemakaian ruangan. Jika lebih
luas dari batas ketentuan maksimum, penggunaan ruang tidak efisien
•
Luas ruangan total yang diperlukan dapat dituliskan:
Rtt = luas ruangan total yang diperlukan
Rs = luas ruangan yang diperlukan setiap
siswa
Js = jumlah siswa dalam kelas (rombel)
Rp = ruangan penyimpanan perkakas
Rm = ruangan mobilitas
Jadi luas ruangan praktek untuk 20 siswa di atas
adalah :
Rtt = (2,4 m2 x 20) + 48 m2 + 48
m2
Rtt = 48 m2 + 48 m2 + 12 m2
Rtt = 144 m2
2. Layout Area Kerja/Studio rekam gambar dan suara
3. Layout Ruang Perawatan dan Perbaikan
4. Layout Ruang Guru/Instruktur
Keterangan
:
Ukuran Ruangan adalah Luas
minimum adalah 48 m² dan Lebar minimum adalah 6 m. dapat menampung minimal 12
orang instruktur. Dengan area masing-masing instruktur 4m2. Di dalam
ruanga terdapat meja dan kursi kerja, lemari penyimpanan, serta terdapat ruang
toilet untuk guru/instruktur.
5. Ruang Penyimpanan/Persiapan
Keterangan
:
Ruangan
ini digunakan untuk pekerjaan persiapan dan assembly. Di dalamnya terdapat
sebuah meja besar serta loker tempat penyimpanan alat. Luas ruangan 8 x 4 m2.
6. Toilet
B.
FURNITURE
(Jenis, Jumlah, Ukuran, Harga)
Berdasarkan permen no 40 tahun 2008
tentang standar sarana dan prasarana sekolah menengah kejuruan, terdapat
beberapa jenis,jumlah dan ukuran furniture yang diharuskan.
Tabel 1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana
Ruang Praktik Program Keahlian
Multimedia.
No
|
Jenis
|
Rasio
|
Deskripsi
|
1
|
ruang praktik
pengembangan perangkat lunak (software)
|
4
m²/peserta didik
|
Kapasitas
untuk 16 peserta didik.
Luas
minimum adalah 64 m².
Lebar
minimum adalah 8 m.
|
2
|
area kerja/studio
rekam gambar dan suara
|
6
m²/peserta didik
|
Kapasitas
untuk 8 peserta didik.
Luas
minimum adalah 48 m².
Lebar
minimum adalah 6 m.
|
3
|
ruang perawatan dan
perbaikan
|
6
m²/peserta didik
|
Kapasitas
untuk 8 peserta didik.
Luas
minimum adalah 48 m².
Lebar
minimum adalah 6 m
|
4
|
ruang penyimpanan
dan instruktur
|
4
m²/instruktur
|
Luas
minimum adalah 48 m².
Lebar
minimum adalah 6 m.
|
Tabel 2. Standar Sarana pada Ruang Praktik Pengembangan Software
No
|
Jenis
|
Rasio
|
Deskripsi
|
1
|
Perabot
|
|
|
1.1
|
Meja kerja
|
1
set/ruang
|
Untuk
minimum 16 peserta didik pada pekerjaan
mengembangkan basis data, web
desain dan program web, software digital audio video.
|
1.2
|
Kursi kerja / stool
|
||
1.3
|
Lemari simpan alat
dan bahan
|
||
2
|
peralatan
|
|
|
2.1
|
Peralatan untuk
pekerjaan pengembangan software
|
1
set/ruang
|
Untuk
minimum 16 peserta didik pada pekerjaan
mengembangkan basis data, web
desain dan program web, software digital audio video.
|
3
|
Media
pendidikan
|
|
|
3.1
|
Papan tulis
|
1
set/ruang
|
Untuk
mendukung minimum 16 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
yang bersifat teoritis
|
4
|
Perlengkapan
lain
|
|
|
4.1
|
Kotak kontak
|
Minimum
8 buah/ruang
|
Untuk
mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik
|
4.2
|
Tempat sampah
|
Minimum
1 buah/ruang
|
|
Tabel 3. Standar Sarana pada Area Kerja/Studio Rekam
Gambar dan Suara
No
|
Jenis
|
Rasio
|
Deskripsi
|
1
|
Perabot
|
|
|
1.1
|
Meja kerja
|
1
set/area
|
Untuk
minimum 8 peserta didik pada pekerjaan perasional pembuatan grafis, perekaman
gambar dan suara.
|
1.2
|
Kursi kerja / stool
|
||
1.3
|
Lemari simpan alat
dan bahan
|
||
2
|
peralatan
|
|
|
2.1
|
Peralatan untuk
pekerjaan perekaman gambar dan suara
|
1
set/area
|
Untuk
minimum 8 peserta didik pada pekerjaan perasional pembuatan grafis, perekaman
gambar dan suara.
|
3
|
Media
pendidikan
|
|
|
3.1
|
Papan tulis
|
1
set/area
|
Untuk
mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
yang bersifat teoritis
|
4
|
Perlengkapan
lain
|
|
|
4.1
|
Kotak kontak
|
Minimum
2 buah/area
|
Untuk mendukung
operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik
|
4.2
|
Tempat sampah
|
Minimum
1 buah/area
|
|
Tabel 4. Standar Sarana pada Ruang Perawatan dan
Perbaikan
No
|
Jenis
|
Rasio
|
Deskripsi
|
1
|
Perabot
|
|
|
1.1
|
Meja kerja
|
1
set/ruang
|
Untuk
minimum 8 peserta didik pada pekerjaan dasar perawatan dan perbaikan
komputer.
|
1.2
|
Kursi kerja / stool
|
||
1.3
|
Lemari simpan alat
dan bahan
|
||
2
|
peralatan
|
|
|
2.1
|
Peralatan untuk
pekerjaan perekaman gambar dan suara
|
1
set/ruang
|
Untuk
minimum 8 peserta didik pada pekerjaan dasar perawatan dan perbaikan
komputer.
|
3
|
Media
pendidikan
|
|
|
3.1
|
Papan tulis
|
1
set/ruang
|
Untuk
mendukung minimum 8 peserta didik pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
yang bersifat teoritis
|
4
|
Perlengkapan
lain
|
|
|
4.1
|
Kotak kontak
|
Minimum
2 buah/ruang
|
Untuk
mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik
|
4.2
|
Tempat sampah
|
Minimum
1 buah/ruang
|
|
Tabel 5. Standar Sarana pada Ruang Penyimpanan dan
Instruktur
No
|
Jenis
|
Rasio
|
Deskripsi
|
1
|
Perabot
|
|
|
1.1
|
Meja kerja
|
1
set/ruang
|
Untuk
minimum 12 instruktur
|
1.2
|
Kursi kerja / stool
|
||
1.3
|
Rak alat dan bahan
|
||
1.4
|
Lemari simpan alat
dan bahan
|
||
2
|
peralatan
|
|
|
2.1
|
Peralatan untuk
pekerjaan perekaman gambar dan suara
|
1
set/ruang
|
Untuk
minimum 12 instruktur
|
3
|
Media
pendidikan
|
|
|
3.1
|
Papan data
|
1
buah/ruang
|
Untuk
pendataan kemajuan siswa dan ruang praktik
|
4
|
Perlengkapan
lain
|
|
|
4.1
|
Kotak kontak
|
Minimum
2 buah/ruang
|
Untuk
mendukung operasionalisasi peralatan yang memerlukan daya listrik
|
4.2
|
Tempat sampah
|
Minimum
1 buah/ruang
|
|
Berdasarkan pemaparan dari Permendiknas
diatas, dapat disimpulkan beberapa kebutuhan sarana dan prasarana yang harus
disiapkan guna memenuhi kebutuhan yang disyaratkan. Berikut adalah deskripsi
sarana dan prasarana untuk laboratorium Multimedia:
a. Sarana
Laboratorium Multimedia
1) Perabot
Pada Ruang Laboratorium Komputer
Perabot pada ruang tersebut meliputi meja dan kursi. Meja
dan kursi tersebut digunakan untuk guru dan siswa. Perabot kursi dan meja akan
digunakan dalam kategori standar kursi dan meja untuk siswa serta guru
a) Meja
guru
Lampiran Permendiknas RI Nomor 40 Tahun 2008 memuat
standar minimum meja guru yang harus dipenuhi. Spesifikasi meja guru harus
kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan serta ukuran meja memadai untuk
bekerja dengan nyaman. Berikut adalah spesifikasi secara detail terkait meja
guru, yaitu:
§ Jumlah
meja guru dalam satu ruang laboratorium computer berjumlah satu buah
§ Meja
guru mempunyai luas yaitu 120 x 65 cm
§ Tinggi
total meja guru adalah 76 cm
§ Ukuran
meja memadai untuk berkerja dengan nyaman
§ kondisi
meja yang ada dapat digunakan harus dalam kondisi baik, kuat , stabil, aman dan
mudah dipindahkan
§ terdapat
laci pada meja untuk menyimpan dokumen atau berkas lainnya.
Gambar 1. Gambar meja guru pada laboratorium
Multimedia.
b) Kursi
guru
Kursi untuk seorang guru berjumlah 1 unit. Deskripsi
tentang kursi guru yaitu kuat , stabil, aman dan mudah dipindahkan. Ukuran
kursi memadai untuk duduk dengan nyaman. Kursi yang dipakai ada di laboratorium
komputer. Detail mengenai kursi guru yang ada di laboratorium computer adalah:
§ Jumlah
kursi pada laboratorium computer berjumlah 1 buah
§ Kursi
terbuat dari fiber dengan tinggi total adalah 88-94 cm
§ Sandaran
bahu terbuat dari kain yang bisa dinaikkan ataupun diturunkan
Gambar 2. Kursi yang digunakan untuk guru
pada Laboratorium Multimedia
c) Meja
siswa
Meja setiap peserta didik masing-masing mendapatkan 1
unit. Deskripsi tentang meja siswa adalah kuat, stabil, dan aman. Ukuran
memadai untuk menampung 1 unik komputer. Jika CPU diletakkan di bawah meja,
maka harus mempunyai dudukan minimum setinggi 15 cm, kaki peserta didik dapat
masuk ke bawah meja dengan nyaman. Berikut adalah hasil penelitian yang telah
dilakukan terhadap meja computer yang digunakan oleh siswa di laboratorium
computer, yaitu:
§ Terdapat
20 meja komputer yang digunakan untuk siswa
§ Meja
terbuat dari kayu dengan tinggi 70 cm, lebar 60 cm, dan panjang 80 cm.
§ Tempat
penyimpanan keyboard dibuat laci yang
bisa ditarik maju dan mundur
§ Tinggi
laci keyboard adalah 60 cm dari
lantai, dan panjang 48 cm untuk penyimpanan CPU, berada di sebelah kanan bawah
laci keyboard
§ Tinggi
dudukan CPU adalah 10 cm dengan panjang 53 cm dan lebar 25 cm
§ Terdapat
sandaran untuk kaki dan tinggi adalah 10 cm dari lantai
Gambar 3. Meja untuk siswa di Lab Multimedia
d) Kursi
siswa
Kursi siswa yang digunakan siswa sama dengan yang
digunakan oleh guru. Namun bias juga dibuat berbeda dengan kursi untuk guru.
Menurut Permendiknas RI Nomor 40 Tahun 2008 menyebutkan bahwa kursi setiap
peserta didik 1 unit. Deskripsi tentang kursi peserta didik yaitu kuat, stabil,
aman dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Desain
dudukan dan sandaran membuat peserta didik nyaman belajar. Berikut adalah
deskripsi spesifikasi kursi siswa, yaitu:
§ Jumlah
kursi pada laboratorium computer berjumlah 20 buah
§ Kursi
terbuat dari fiber dengan tinggi total adalah 88-94 cm
§ Sandaran
bahu terbuat dari kain yang bisa dinaikkan ataupun diturunkan
§ Kursi
dapat bergerak bebas, sehingga memudahkan siswa untuk merubah posisi duduk.
Gambar 4. Kursi siswa pada Laboratorium
Multimedia
e) Lemari
penyimpanan alat dan bahan
Lemari simpan alat dan bahan ini menurut Permendiknas RI
Nomor 40 Tahun 2008 adalah lemari yang dipergunakan untuk siswa sebagai tempat
untuk menaruh barang bawaannya, seperti buku atau peralatan sekolah. Dalam
peraturan tersebut juga disebutkan mengenai syarat yang harus dipenuhi yaitu
lemari alat dah bahan haru dapat menampung minimum 16 peserta didik.
Berikut daftar peralatan / perabot pada ruang
laboratorium multimedia
No
|
Hardware
|
Spesifikasi
|
QTY
|
Harga
(Rp)
|
Total
|
1
|
Papan Tulis (white board)
|
Papan Tulis
(Whiteboard) Sentra Double Face (Stand) 90 x 180 cm
|
1
|
850.000
|
850.000
|
2
|
Spidol dan pengapus
|
Spidol boardmarker
snowman
|
2 (set)
|
12.000
|
24.000
|
3
|
LCD Projector
|
SONY
Projector [VPL-DX100]
The VPL-DX100 is sleek and light
weight, suitable for portable use. Other than adopting 3LCD projection system
and utilizing Sony's BrightEraTM technology, it also has Sony's latest energy
and cost saving features like lamp control technology and long lasting lamp.
Native XGA (1,024 x 768) resolution
with 2,300 lumens
Auto power saving with brightness
adjustment and lamp dimming
Long-lasting lamp (up to 7,000h low
mode)
1W Speaker
HDMI Input
Bright Era™ Panel
|
1
|
5.100.000
|
5.100.000
|
4
|
Layar
|
Layar
Manual MAS 2424 84” Brite
|
1
|
900.000
|
900.000
|
5
|
AC
|
Panasonic
CS-PC18PKP
2PK
Wattage:1920w
dimension : 998 x
275 x 230 mm
|
2
|
5.800.000
|
11.600.000
|
6
|
Lampu (ruangan)
|
Lampu uv / LAMPU UV
PHILIPS 15/ 30/ 36 Watt
|
4
|
|
50.000
|
7
|
Korden
|
|
|
|
2000.000
|
8
|
Pengharum Ruangan
|
|
2
|
|
25.000
|
9
|
Vacum Cleaner
|
PANASONIC Vacuum
Cleaner [MC-CG301R546]
|
1
|
1.000.000
|
1.000.000
|
10
|
Almari
|
Almari menyimpanan
buku dan arsip
|
1
|
3.000.000
|
3.000.000
|
11
|
Rak sepatu
|
Rak sepatu
|
1
|
1.000.000
|
1.000.000
|
12
|
Loker
|
Locker 4 Pintu , Bahan
Plat Besi ukuran 38x38x183cm
|
1 (set)
|
1.200.000
|
1.200.000
|
13
|
Karpet
|
Karpet Bulu
|
1.5 (Roll)
|
1.000.000
|
1.500.000
|
14
|
Meja
|
TWIN Meja Partickel
15mm 120 x55
|
21
|
1.200.000
|
25.200.000
|
15
|
Kursi
|
Hydraulic, Foam,
Footring
|
20
|
600.000
|
12.000.000
|
16
|
Kursi Guru
|
kursi untuk guru
dengan roda putar lima buah dan ada handrest.
|
1
|
1.000.000
|
1.000.000
|
C.
Alat
Praktek Pada Program Keahlian Multimedia
Peralatan
Pendidikan Pada Ruang Laboratorium Multimedia
Permendiknas RI Nomor 40 Tahun 2008 menyebutkan bahwa
yang termasuk dalam kategori peralatan pendidikan pada Ruang Laboratorium
computer adalah Komputer, Printer, titik
akses internet, LAN, stabilizer, dan
modul praktik. Berikut detail dari masing-masing peralatan sesuai dengan
kebutuhan dari masing-masing laboratorium.
1. Laboratorium/Ruang Praktek Pengembangan Software
No.
|
Jenis/Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Harga Satuan (Rp)
|
Gambar
|
1
|
Komputer
|
Processor
Intel Core i7 2120,Memory 1GB, DDR3 up to 8GB,VGA Intel HD Graphics 4500
Integrated
high-definition audio 500 GB HDD
6x USB 2.0,
VGA, LAN, Audio,Keyboard+Mouse Optic Scroll, Monitor 15”
|
21 unit
|
6.339.000
|
|
2
|
LCD Proyektor
|
Thosiba
|
1 Unit
|
6.750.000
|
|
2
|
Komputer
Server
|
PC IBM System
X3100M4-B2A
|
1 unit
|
14.249.400
|
|
3
|
Konektor
|
Konektor RJ45
BELKIN RJ45 Connector
RJ45 Connector
High quality
|
1 dus
|
200.000
|
|
4
|
Router Cisco
RV016
|
Technology
load balancing and failover
Secure access
at the heart of small business network
Supports 16
10/100 wired connections for fast network transfer
Support load
balancing and failover redundancy on up to seven ports
Cisco
reliability and 3-year limited hardware warranty
|
1 unit
|
38.457.100
|
|
5
|
Kabel UTP Cat
5e Belden
|
UTP Cable
type CAT 5e High Quality
Connector type
RJ-45
Texture type
straight
Connection
applicable switch hub, modem ADSL, Wifi Access Point
Length
1.2meter (4feet) weight 54gr
|
1 box
|
1. 165.000
|
|
6
|
Switch D-Link
|
8 port UTP,
10/100Mbps, Auto-sensing,Unmanaged
|
2 buah
|
165.000
|
|
7
|
Access Point TP-Link
TL WA5110G
|
Supports AP
Client Router, AP Router dan AP operation mode
High output
transmission power and reception sensitivity optimized
Support WISP
Mode (PPPoE client on wireless interface)
Supports
passive power over Ethernet
Supports
wireless distribution system (WDS)
Distance
adjustment for long range transmission, up to 50km
Supports
antenna alignment
Supports
layer 2 user isolation
Provides
throughput monitor indicating the current wireless throughput
|
1 unit
|
219.000
|
|
8
|
Printer
|
Resolusi =
5760x1400 dpi
Kecepatan :
Hitam = 27
ppm
Warna = 15
ppm
Photo 4x6 in
= 66 second
Kertas
maksimal = A4
Kertas
Standby = 100 dengan ketebalan 75 gram
Listrik =
10.1 W ketika memproses atau sedang bekerja
OS = Windows (XP/Vista/7)
|
1 unit
|
1.300.000
|
|
9
|
Modem
|
ADSL Bridge
Mode
|
1
unit
|
775.000
|
|
10
|
Stabilizer
|
Stabilizer
listrik Matsuyama system Servo Mootr,
AVR Automatic Voltage Regulator, Stavolt, Stabilizer Listrik
|
4
buah /ruangan
|
3000.000,-
|
|
11
|
Scanner
|
Canon lide 110
|
1
buah
|
650.000,-
|
|
2.
Area
Kerja/Studio Rekam gambar dan Suara
No.
|
Jenis/Nama Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Harga Satuan (Rp)
|
Gambar
|
1
|
Cam
Corder
|
Panasonic HDC-MDH1 AVCHD Camcorder (PAL) + 2-32GB SDHC Memory Cards
(Double Memory Kit) + 3 Extra Extended Life Batteries + Ac/Dc Charger + 3
Piece Filter Kit + USB Card Reader + Professional Full Size Tripod + Lens Pen
Cleaner + Accessory Saver Bundle.
1080/50i, 576/50i
2.7" Touchscreen LCD
16.8x Optical Zoom
iA Intelligent Auto
|
1
unit
|
11.730.790
|
|
2
|
Alat
Studio
|
Paket Mini
Studio SUPER GOLD merupakan paket UPGRADE yang paling diminati oleh pelanggan
Studiostar7.net, dengan komposisi:
· 2 Unit Lightstand Excell Hero-2
· 2 Unit Flash YN 560II
· 2 Unit Foldable Softbox Uk.
60x60cm + Breket L
· 1 Unit Trigger Wireless PE16NE
3in1
· 1 Unit Extra Receiver PE16NE 3in1
|
1
unit
|
3.100.000,-
|
|
3
|
Printer
|
· Laser Printing Technology
· Hi-Speed USB 2.0
·
Multipurpose
tray
|
1
Unit
|
22.750.000,-
|
|
4
|
Komputer
Editing
|
CORE
I7 NVIDIA GTX
Platform
Intel LGA Core i7 3770 3.4GHz (Quad Core - 8Mb L2 Cache - Ivy Bridge) - Intel DH77-EB (Intel H77 - 4x DDR3-1333 - SATA 3 - USB 3.0) Memory DDR3 8Gb PC-10600 (2x4Gb ; max 32Gb) Display- VGA NVidia GeForce GTX650 2Gb DDR5 DirectX 11 ready LCD Monitor 24" wide - BenQ G2420HD - Full HD 1920x1080 Storage Devices- HDD 1Tb SATA-III 7200 rpm DVD-RW dual layer ±22x Control & Chassis- Keyboard Mouse Logitech Wireless MK220 Chassis Enlight 4119 Black + PSU Enlight Sniper Power 450Watt Audio & Communication- Intel® High Definition Audio (Intel® HD Audio) 8 channel audio Speaker Sonic Gear ENZO - 2.0 active speaker Onboard GbLAN 10/100/1000Mbps 1x PCIex16 2.0 - 2x PCIex1 - 1x PCI - 4x SATA-II 3.0Gb/s - 2x SATA-III 6.0Gb/s - 14x USB 2.0 - 2x |
1
unit
|
9.671.000
|
|
3.
Ruang
Perawatan dan Perbaikan
Alat-alat
tangan yang diperlukan
No
|
Nama Alat/Jenis
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Harga Satuan
|
Gambar
|
1
|
LAN
Tester
|
Lan
Tester: LAN
tester adalah sebuah alat yang
digunakan untuk pengecekan kabel UTP yang telah terpasanag RJ-45 atau RJ-11
|
4
buah
|
165.000,-
|
|
2
|
Tang
Crimping /Crimping tool
|
untuk pemasangan kabel
UTP pada konektor RJ-45 atau RJ-11
|
4
buah
|
250.000,-
|
|
3
|
Tool
Set
|
philips
|
20
set
|
350.000,-
|
|
D.
Sumber Tenaga Listrik
Dalam pendistribusian tenaga listrik, baik melalui supplay portabel maupun
distribusi terpusat, keselamatan haruslah menjadi pertimbangan yang penting.
Perancang harus mengutamakan keselamatan siswa dan kemudian keselamatan
peralatan. Panel distribusi tenaga yang rumit, dengan tenaga ac dan dc variabel
yang dikendalikan oleh instruktur ke pusat kerja melalui sambungan stop-kontak,
merupakan sumber tenaga utama di kebanyaan bengkel. Akan tetapi, sumber tenaga
yang sebenarnya yang dapat dimasukkan kedalam urutan perencanaan, setidaknya
ada enam: (1) cell kering, (2) penyimpanan baterai, (3) transformator tegangan
rendah, (4) baterai charger dan pengosong, (5) “B” Power supplay, dan (6)
sumber tegangan 110v baik ac maupun dc. Perlu disediakan pula sumber tegangan
220v, fasa tunggal maupun fasa tiga untuk unit pembelajaran yang lebih tinggi.
Terlepas dari suasana bermuatan, yang dapat diciptakan oleh papan control yang
rumit dan luas, hanya dapat dibenarkan jika fasilitas lainnya sama. Ini
termasuk peralatan demonstrasi dan aktivitas siswa, instrument test, alat-alat,
perpustakaan, dan materi pembelajaran. Sebuah aksioma yang bagus untuk diingat
adalah bahwa, meja kerja yang terbaik dengan penyaluran sumber tagangan yang
terbaik adalah sebuah permulaan yang bagus dalam melengkapi sebuah bengkel.
Dengan kata lain, keseimbangan antara semua faktor harus di tekankan.
Pada beberapa laboratorium computer multimeedia,
hanya terdapat satu sumber tegangan, 110v ac melalui rangkaian pengaman yang
sederhana, dan kotak saklar akhir pada setiap keluaran pada setiap meja kerja.
Tegangan rendah, ac, dc dan variabelnya, dibuat sesuai kebutuhan pada setiap
meja kerja dengan sederhana. Kabel power supply 110v ac dan dc 10 amper juga
tersedia. “B” power supply yang digunakan dalam pekerjaan radio dan elektronik
dapat dinaikkan hingga 400v dc variabel dan arusnya dinaikkan hingga 100mA.
Power supply portabel ini berguna untuk percobaan, demonstrasi dan servis.
Peralatan ini juga melengkapi panel distribusi daya, karena tegangannya tidak
menyatu dengan panel instalasi.
Bukti teknis yang cukup untuk menghindari
membuat sumber tenaga dengan tegangan 6v dan 12 v, sehingga digantikan dengan
100v atau lebih pada panel adalah, (1) kerugian jaringan yang besar pada
aliran arus 20 amper dan (2) harga kawat
yang lebih mahal jika dibandingkan dengan sumber tenaga dengan tegangan 100v.
Lebih lanjut, power supply portabel merupakan perlengkapan mengajar serbaguna.
Beberapa guru menyuruh siswanya untuk melacak rangkaian supply portabel dan
mempelajari alat tersebut.
Untuk kebanyakan radio kecil, ac ,dc, dan
berbagai baterai yang dikombinasikan dengan ac, yang dibawa siswa kedalam
bengkel, harus ada daya dengan tegangan 110v yang terisolasi dari ground. Ini
berlaku untuk kit radio tabung satu dan dua, dan televisi kecil. Jika tidak ada
cara mendapatkan daya 300w dengan tegangan 110v yang terisolasi dari ground,
maka demi keselamatan praktik ada baiknya menggunakan transformator isolasi.
Aturan bengkel mengharuskan penggunaan transformator isolasi, jika bekerja
dengan peralatan ac-dc. Adalah mungkin memasang transformator isolasi untuk
daya hingga 1000W tepat dibangku kerja namun memerlukan biaya yang tinggi dan
perusahaan listrik jarang menyetujui jenis instalasi ini.
Peralatan keamanan harus mencakup sejumlah
stop-kontak dan pengaman yang berada di bengkel atau dimana pengujian
dilakukan. Sebuah lampu tanda berwarna merah yang menyala ketika peralatan
dinyalakan, cenderung mencegah peralatan ditinggalkan selama jangka waktu yang
tidak ditentukan atau hingga peralatan harus dimatikan. Jika meja untuk
pekerjaan halus, untuk pekerjaan pengujian diletakkan pada lantai yang
terisolasi dan dimana objek yang digroundkan berada diluar jangkauan, maka kayu
merupakan penutup yang baik untuk meja tersebut.
E. Suhu/Temperatur
Ruangan
Standar suhu/temperature ruangan untuk laboratorium
multimedia adalah 20 – 22 derajat celcius.
Pengelolaan bengkel kerja/laboratorium terdiri
beberapa kegiatan yaitu :
1. Perencanaan fasilitas laboratorium/bengkel;
2. Pengelolaan maupun pengendalian bahan/material dan
peralatan praktek.
3. Pelaksanaan dan pengendalian perawatan / perbaikan
alat/mesin (maintenance)
4. Pengelolaan keselamatan kerja (safety) yang
meliputi keselamatan orang, alat/mesin.
5. Organisasi staff /siswa.
6. Persiapan, program dan perencanaan anggaran.
7. Orientasi
siswa terhadap aktifitas laboratorium
8.
Tempat
kerja (working station), Perbot, dan alat tersusun baik, memenuhi syarat
9.
Letak
tempat kerja tidak terganggu oleh benda lain seperti perabot dan alat
10.
Letak
meja satu dng yang lain, dan dng almari tempat penyimpanan, tidak saling
mengganggu
11.
Posisi
tempat kerja (meja dan kursi) tidak mengganggu mobilitas siswa dalam
pelaksanaan praktek.
12.
Instruktur,
guru dapat memantau dan mengawasi aktivitas kerja seluruh siswa dalam kelompok
dengan mudah.
13.
Pelaksanaan
praktek dapat lancar
14. Keselamatan kerja dapat dijaga.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pembangunan
sebuah bengkel/laboratorium memerlukan perencanaan yang baik dan matang
mengingat besarnya dana yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut. Hal yang
penting sebelum merencanakan sebuah bengkel adalah menentukan dengan pasti
untuk kegiatan pembelajaran apa bengkel itu dibangun, dan berbagai fasilitas
yang akan disediakan didalam bengkel tersebut. Dalam perencanaannya, perlu
memperhatikan , dari segi bentuk dan ukuran, tata udara, pencahayaan tambahan,
perlengkapan tambahan untuk keadaan bahaya.
Pemilihan
meja dan kursi dipilih sedemikian rupa, dengan memperhatikan kegunaannya dan
posisi guru/siswa bekerja pada meja tersebut. Mengingat ada dua jenis pekerjaan
dalam Laboratorium Multimedia/elektronika yaitu pekerjaan halus dan kasar, maka
pada meja untuk pekerjaan kasar, tidak boleh digunakan sebagai tempat
penyimpanan instrument yang tidak tahan terhadap getaran. Pemilihan meja untuk pekerjaan halus juga
harus memperhatikan aspek keleluasaan kaki dari pengguna, sehingga tidak
memberikan hentakan pada meja, yang dapat mengganggu instrument yang disimpan
dalam meja tersebut.
Pengadaan
instrument dan peralatan praktik, perlu memperhatikan jumlah siswa yang akan
menggunakan peralatan tersebut, dan teknis penggunaannya, apakah dengan model
mandiri atau tim kerja. Kelas instrument pengukur dipilih sehingga dalam proses
pengukuran akan memberikan hasil pengukuran yang mendekati sebenarnya. Namun
demikian, perlu pula memperhatikan ketersediaan dana, mengingat semakin tinggi
ketelitian suatu instrument, berbanding lurus dengan harganya.
Saran
Melalui tulisan ini
penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berimbas pada
berkembangnya jenis dan kualitas peralatan kerja, sehubungan dengan hal
tersebut dalam merancang sebuah bengkel, perlu memperhatikan kemungkinan akan
adanya penambahan peralatan baru.
2.
Pemilihan
peralatan kelas satu (kelas industry) tentunya akan berimbas pada kebutuhan
dana yang besar. Dengan keterbatasan dana, pemilihan peralatan kelas dan
laboratorium perlu dipertimbangkan dengan baik, apakah akan menjadi pilihan,
atau disiasati dengan pengurangan jumlah peralatan. Pilihan ini tentunya
memberikan segi untung dan ruginya terhadap kegiatan pembelajaran. Termasuk
pula, apakah akan menggunakan instrument-tunggal, atau instrument-multi fungsi.
Dalam melakukan perencanaan perlu memperhatikan permasalahan pokok dalam perencanaan bengkel/lab:
1.
Lokasi
bengkel kerja/lab
2.
Ukuran
utama dari bengkel kerja/lab
3.
Proporsi
area kerja kegiatan di bengkel kerja / lab
4.
Area
ruang kegiatan lain
5.
Jenis
dan tipe konstruksi dinding penyekat, atap
6.
Jenis
dan konstruksi lantai
7.
Penggunaan
warna untuk pengecatan
8.
Sistem
cahaya ruangan kerja dan ruangan lain
9.
Sistem
akustik dari ruangan
10.
Sistem
sirkulasi udara
11.
Sistem
utilitas (air, listrik)
Referensi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 tentang “Standar Sarana dan Prasarana Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)”
Peraturan Pemerintah. (1990). Peraturan
Pememerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1980 tentang Pokok Pokok
Organisasi Universitas/Institut Negeri
_______. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Soenarto (2014)
Fasilitas SMK dalam Handout yang
disajikan dalam kuliah Organisasi dan Manajemen PTK
______.
1978. Modern School Shop Planning. Prakken
Publications, Inc. :Ann Arbor, Michigan.
______.
1966. Method of Teaching Shop and
Technical Subjects, Delmar Publishers, Albany, New York
George
Storm, Professor Emeritus Ferris State University (1993). Managing the Occupational Education Laboratory, Prakken
Publications, Inc. :Ann Arbor, Michogan.
______, (13 Mei 2009). Perencanaan dan Pengelolaan
Ruang Bengkel / Laboratorium Sekolah, diunduh 16
Mei 2014, dari http://d12-x.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar